Wednesday, August 28, 2019

Soto Ceker

Bumbu yang harus dihaluskan:
1. 6 siung bawang putih.
2. 12 siung bawang merah.
3. 1 sendok teh lada putih.
4. Kunyit seukuran jari kelingking.
5. 3 kemiri.

Bumbu pelengkap:
1. Jahe seukuran jari kelingking, dimemarkan.
2. Garam dan gula pasir secukupnya.
3. Lengkuas seukuran jari kelingking, dimemarkan.
4. 2 lembar daun salam.
5. 4 lembar daun jeruk, singkirkan tulang daunnya.
6. 1 batang serai, gunakan bagian putihnya, geprek dikit

Bahan pelengkap:
1. 2 utas daun bawang, potong dengan bentuk dan ukuran sesuai selera.
2. 2 utas daun seledri, dicincang.
3. Soun secukupnya.
4. Cabai rawit secukupnya, direbus, kemudian digerus.
5. Jeruk nipis secukupnya.
6. Kecap manis secukupnya.
7. Tauge secukupnya, seduh dengan air panas.

Menu pendamping atau lauk:
1. Resep tempe goreng kering 
2. Emping

1. Rebus ceker (kaki) ayam bersama dengan air, daun salam, lengkuas, dan serai sampai mendidih.
2. Sembari menunggu mendidih, panaskan minyak sayur untuk menumis.
3. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai harum.
4. Tambahkan jahe dan daun jeruk, tumis sampai harum, masukkan ke dalam rebusan ceker ayam, masak sampai matang dan empuk.
5. Tambahkan garam dan gula pasir, aduk sampai larut, singkirkan daun salam dn serai, matikan api kompornya.

Tuesday, August 27, 2019

Kebahagiaan Menjadi Seorang Ibu

Menjadi seorang ibu pasti sangat diharapkan bagi sebagian wanita.


Ya memang menjadi seorang ibu itu sungguhlah bahagia, dapat melihat perkembangan buah hati setiap harinya. Tetapi tidak semua dapat merasakan kebahagian seorang ibu. Perjalanan saya menjadi seorang Ibu tidaklah mudah.



Selama kehamilan saya mengalami pendarahan, ya pendarahan layaknya seperti wanita datang bulan biasanya. Di masa semester pertama saya mengalami pendarahan yang cukup hebat, dua kali dirawat dirumah sakit dalam kurun 3 minggu dan kurang lebih mengalami perawatan selama dua minggu untuk kasus ini.



Sebagai pengantin baru saya sangat khawatir dengan kejadian ini. Pendarahan ini terjadi dimana usia kandungan masih 6w dan 8w. 

Pada saat kejadian pertama, dimana usia kandungan masih 6w, tiba-tiba saya flek. Flek cukup banyak sehingga diputuskan untuk pergi ke dokter bersama suami. Pada saat menjalani pemeriksaan diberika nobat oleh dr. Spog selama seminggu. Hingga obat yang diberikan sudah habis flek tidak kunjung berhenti, sehingga kami memutuskan untuk kembali ke dokter. 

Pada saat pemeriksaan dokter menyarankan untuk menjalani perawatan dirumah sakit dengan kondisi untuk menyelamatkan janin ku. Selama perawatan saya tidak diizinkan untuk turun dari tempat tidur. kegiatan di Rumah Sakit semua dilakukan diatas tempat tidur, makan, minum, BAK, BAB bahkan mandipun juga dilakukan diatas tempat tidur. Selama seminggu menjalani perawatan dirumah sakit, saya diizinkan untuk beristirahat dirumah dengan catatan tetap tidak diizinkan untuk turun kasur jika tidak sangat diperlukan. 

Istirahat yang diberikan nampaknya tetap tidak mempengaruhi flek yang terjadi. Karena setelah seminggu bedrest di rumah, saya kembali bekerja. Pada saat itu kebetulan ada staf cabang kami sedang melakukan kunjungan ke Kantor Pusat. Selepas pulang kerja kami memutuskan untuk makan di resto rooftop dibilangan pusat Jakarta. 

Pada saat ingin pulang seperti biasa saya pergi BAK, dan melihat ada sedikit flek merah. Karena saya sudah beberapa kali mengalami flek ini saya mengangap itu hal biasa dan tetap pulang dengan menggunakan ojek dan kereta. 

Pada saat menunggu ojek, saya merasakan sesuatu aliran air (ini berasa kaya menstruasi lagi banyak-banyaknya). Saya tidak berani untuk cek ke kamar mandi. Tetapi tetap melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kereta Sudirman. 

Di Stasiun Sudirman kereta yang menuju Stasiun Duri posisinya di Pasar Minggu. Pada saat menunggu kereta saya merasa aliran airnya makin cukup deras. Saya menghubungi suami dan suami menyarankan untuk menggunakan transportasi taksi (saya saat itu menggunakan Uber). 

Saya memesan uber dan memilih pergi kerumah sakit untuk memeriksa kondisi ini. Dalam perjalanan saya hanya bisa berdoa. Jika memang janin ini adalah rezeki saya maka akan tetap terselamatkan. 

Saya berpesan kepada driver bahwa saya saat itu sedang pendarahan dan hamil. Driver mengemudi dengan hati-hati namun cepat ke RS MRCCC Siloam. Tiba di UGD RS saya langsung ditanyai oleh Perawat apakah ada gumpalan darah yang keluar atau tidak. Dengan jujur saya menjawab tidak melihat apakan ada gumpaan darah yang seperti ditanyakan. 

Perawat memeriksa kondisi saya dan menyatakan memang tidak ada gumpalan darah yang keluar. Namun Perawat mengatakan tetap akan memeriksa melalui USG yang akan dilakukan besok oleh Dokter SpOG.  

Saya dan Suami sudah berserah kepada Allah SWT terhadap janin ini. Jika memang rezeki kami Janin ini akan tetap bertahan dalam rahim. 

Pada saat pemeriksaan dengan dokter, janin saya dinyatakan masih selamat (ini saya dan suami nangis) karena dengan kejadian yang dialami saya, bertahannya janin itu sungguh kecil. 

Saya sangat bersyukur dengan kondisi janin saya. Sehingga atasan saya menganjurkan untuk mengambil cuti sakit demi mempertahankan janin dalam kandungan saya. 

Saya bersyukur, saat janin saya tumbuh besar hingga saat ini berusia 2,5 Tahun. 

Rgds
Ayu